Tips Menerjemahkan via Google Translate

Bagaimana Cara Menerjemahkan Teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris di Google Translate

Menerjemahkan suatu kalimat, paragraph atau teks menggunakan google translate terkadang (bahkan seringkali) tidak sesuai dengan grammar bahasa inggris. Apakah benar demikian? Pada dasarnya, google translate telah dikembangkan melalui tangan, pemikiran dan keahlian para ahli dibidang bahasa khususnya bahasa indonesia dan bahasa inggris. Itu berarti, google translate sudah mencakup kelengkapan dari aspek grammar (ketatabahasaan), jadi bukan hanya dari asal kata, kosakata (vocabulary) saja. Bila ternyata --- pada waktu teks bahasa indonesia akan diterjemahkan kedalam bahasa inggris melalui google translate masih ditemukan kerancuan dalam hal grammar khususnya susunan kalimatnya, maka kesalahan bukanlah terletak pada google translate sebagai mesin penerjemah tapi pada kita sendiri --- karena ketidaktahuan kita tentang bagaimana cara menggunakan google translate untuk kegiatan penerjemahan agar sesuai dengan grammar bahasa inggris.

Cara Menggunakan Google Translate agar sesuai dengan Grammar Bahasa Inggris

#Metode Penerjemahan

English Translator | Google Translate | Pelg-grammar

Ada 2 cara menerjemahkan yang merupakan wujud metode penerjemahan yang sering digunakan oleh para penerjemah yaitu:

  • Menerjemahkan berdasarkan konteks
  • Menerjemahkan berdasarkan faktor

Contextual Translation

Bagaimana cara menerjemahkan berdasarkan konteks? Contextual Translation (Menerjemahkan berdasarkan konteks) adalah dengan cara menghubungkan antara kalimat sebelumnya dan kalimat sesudahnya (jika ada). Dengan cara ini akan dapat dipastikan arti atau makna suatu kata atau kalimat secara jelas dan mendekati ketepatan makna hingga 90%.

Misalnya, kita akan mencoba menerjemahkan makna yang terkandung dalam kalimat tanya: /how long have you been staying here?/ setelah membaca potongan paragrap berikut ini:

"...... She lives 45 kilometers from the company where she is working now, ....... She will have stayed in an apartment for 12 months."

Linda's friend: "How long have you been staying here?"
Linda: "about 10 months".

Sekarang, apa makna yang terkandung dalam kalimat tanya /How long have you been staying here?/ tersebut?. Bila kita melihat dan membaca konteks kalimat dalam potongan paragrap tersebut, diketahui bahwa Linda bekerja di perusahaan tersebut yang lokasinya 45 kilometer dari tempat tinggalnya yang asli. Sekarang dia mau tidak mau harus tinggal di apartemen dimana ia dapat menjangkau perusahaan tempat ia bekerja lebih dekat dan harus tinggal selama 1 tahun di apartemen tersebut.
Perhatikan penggunaan kata /live/ yang berarti /tinggal dan menetap/ dengan kata /stay/ yang berarti /tinggal -- untuk sementara atau tidak menetap/. Itulah yang membuat teman Linda menanyakan pertanyaan tersebut, sehingga kita dapat menerjemahkan pertanyaan tersebut, yaitu: "berapa lama kamu tinggal di apartemen tersebut?". Menerjemahkan /here/ dengan /di apartemen/ lebih mendekati makna yang sebenarnya oleh karena konteks paragraph itu mengacu pada /........ stayed in an apartment ..... / walaupun pada saat teman linda mengeluarkan pertanyaan itu, mereka sedang berada di tengah pasar atau ditempat Linda bekerja.

Factor Translation

Menerjemahkan berdasarkan faktor yaitu menerjemahkan berdasarkan asumsi penerjemah yang ia yakini tentang bagaimana suatu konteks kalimat itu ditulis oleh penulis aslinya berdasarkan pengaruh sosial, budaya, politik dan keadaan yang mempengaruhi saat ia menulis konteks tersebut. Cara menerjemahkan seperti ini sangat kompleks dan rumit dan hanya diterapkan oleh penerjemah resmi/pakar yang benar-benar mengerti seluk-beluk aspek bahasa dan aspek penerjemahan. Penerjemahan dengan metode ini tidak hanya mengkaitkan aspek grammatical, dialektis dan sumber acuan lainnya, tapi juga mencoba berusaha untuk menafsirkan keadaan (kondisi) yang mempengaruhi penulis aslinya pada waktu menulis bacaan yang akan diterjemahkan tersebut. Penerjemahan dengan cara ini sama saja dengan apa yang sering kita dengar dengan istilah "penyambung lidah .....". Itu berarti, hasil terjemahannya dapat dipastikan 100 persen tepat dan akurat.


#Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

Menyimak uraian diatas, kegiatan penerjemahan ternyata tidaklah semudah yang dikira oleh banyak orang. Ada kaidah/norma tertentu didalam proses penerjemahan, pun begitu pula dengan Google translate.

Penyebab Kerancuan Aspek Grammar pada Google Translate

Apa yang menjadi penyebab utama munculnya kerancuan dalam aspek grammar pada waktu kita hendak menerjemahkan dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dengan menggunakan google translate?

1. Penyebab utamanya adalah penggunaan istilah-istilah yang tidak dikenal oleh google translate.
Contoh:
kita sering menggunakan kata "kenapa" daripada "mengapa", dsb.
Contoh lainnya: sih, gak, gue, emang, seberapa, ngapain, dsb.

2. Kesalahan dalam hal spelling (ejaan).
Contoh:
brapa --> seharusnya: berapa
karna --> seharusnya: karena

3. Sering menggunakan singkatan yang tidak perlu.
Contoh:
t'lah --> seharusnya: telah
sll --> seharusnya: selalu.
spt --> seharusnya: seperti.

4. Kesalahan dalam tata susunan (struktur) kalimat.
Contoh - coba bedakan hasil terjemahan antara:

sudahkah kamu menikah? dengan: apakah kamu sudah menikah?

Hasilnya adalah:
Sudahkah kamu menikah? --=> Have you been married?
Apakah kamu sudah menikah? --=> Are you married?

Secara sekilas keduanya tidak ada perbedaan. Bahkan keduanya sudah diterjemahkan google dengan grammar yang tepat. Akan tetapi, yang manakah hasil terjemahan yang paling kontekstual? Jawabnya tentu "Are you married?". Oleh karena makna "have you been married?" lebih cenderung memberi kesan "baru saja" menikah atau kemungkinan setelah menikah akan bercerai atau menikah lagi. Sedangkan "are you married?" lebih memberi kesan "status" pernikahan. Kesalahan ini timbul dikarenakan kita salah dalam memasukan sumber kalimat asalnya (yaitu, bahasa indonesia-nya).

Dari berbagai sumber yang kami dapatkan, permasalahan terbanyak justru terdapat pada point nomor 4 (empat) diatas, dimana sering terjadi kesalahan dalam struktur bahasa asal (bahasa indonesia) yang kita ajukan ke google translate.
Pada kalimat yang mengandung pertanyaan, google translate lebih cenderung memprioritaskan (agar hasil terjemahannya sesuai dengan apa yang kita inginkan) bentuk-bentuk pertanyaan:
Yes/no Question dan Question Word.

Dalam kasus ini, penggunaan kata "Apakah" yang mengacu pada "Yes/No Question" lebih cenderung hasilnya bagus ketimbang menggunakan kata bantunya seperti: sudahkah, akankah, haruskah, dsb.

#Tips Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

Agar hasil terjemahan google translate tersebut lebih optimal dan bagus, berikut ini tips bagaimana cara membuat kalimat atau paragraph yang bisa dipahami oleh google translate.

  1. Kalimat Positif (Positive Sentence)

    Caranya:
    Gunakanlah pola kalimat baku yang merupakan unsur kalimat/pesan inti yang ingin diterjemahkan.
    Misalnya:
    "Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan."
    Tapi bila anda memasukkan kalimat: "Saya ingin ke pusat perbelanjaan" maka kalimatnya menjadi salah.
    .
    Selain itu, kalimat /Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan/ akan ditafsirkan google bahwa anda ingin berbelanja. Dengan kata lain, "apa tujuan anda pergi ke pusat perbelanjaan selain berbelanja?" dan itulah sebabnya, google akan menerjemahkan: "I want to go shopping". Akan sama hasilnya bila anda memasukkan kalimat baku berikut: "Saya ingin pergi berbelanja".
    .
    Pada level bentuk waktu (tenses), sebaiknya anda menggunakan salah satu dari 2 unsur berikut ini:
    • Gunakan kata keterangan waktu untuk menandai kapan terjadinya sesuatu itu.
      Contoh:
      Kemarin saya belajar bahasa inggris.
      .
      Coba bedakan dengan kalimat:
      Sekarang saya belajar bahasa inggris.
      .
      Dengan cara diatas, google translate akan menerjemahkan sesuai tenses (bentuk waktu) bahasa inggris yang tepat.
    • Gunakan susunan kata bantu bahasa inggris berdasarkan terjemahan kata per kata yang mencakup:
      akan
      akan telah
      akan telah sedang
      sedang
      akan sedang
      telah sedang
      .
      dan, adalah lebih bagus bila ditambahkan kata keterangan waktu seperti contoh diatas.
      .
    .
  2. Kalimat Negatif (Negative Sentence)

    Google translate mengenali kalimat negatif dari kata "tidak" dan "bukan" secara lebih tepat ketimbang kata negasi lainnya.
    Contoh:
    Saya tidak mengerti --> I do not understand.
    .
    Google translate akan menerjemahkan kata negasi "tidak" pada verbal sentence dan kata "bukan" pada nominal sentence (lihat bahasan mengenai: verbal dan nominal bahasa inggris).
    Selain itu, apabila anda memasukan kata kerja transitif pada sebuah kalimat, maka hendaklah gunakan object-nya. Bila tidak, maka google akan salah dalam menerjemahkannya.
    Contoh:
    saya sedang tidak belajar.
    Kalimat ini mengandung kata kerja transitive berupa: /belajar/ sehingga harus ditambah dengan object agar sesuai dengan pola kalimat sebenarnya dan tenses-nya.
    .
    Jadi yang benar adalah:
    Saya sedang tidak belajar Bahasa Inggris.
    Disini, kata "Bahasa Inggris" adalah object-nya dari kata kerja "belajar".
    .
  3. Kalimat Pertanyaan (Interrogative Sentence --- termasuk Yes/No Question).

    Pada bentuk kalimat pertanyaan, gunakanlah kata tanya bila bukan berwujud yes/no question atau gunakan ungkapan seperti halnya yes/no question.
    Contoh:
    Apa itu?
    Apakah kamu setuju?
    .
    Catatan:
    Gunakan tanda tanya (?) diakhir kalimat tanya untuk menghindari salah-tafsir yang dilakukan oleh google. Misalnya, coba masukkan kedua kalimat berikut ini dan lihat perbedaannya:
    Apa itu
    Apa itu?
    .

Tambahan:
Biasakanlah menggunakan tanda baca yang tepat, seperti koma, titik, tanda tanya dan tanda seru sesuai kalimatnya untuk menghindari dualisme dalam penerjemahan yang dihasilkan.
--- google editorial: menterjemahkan atau menerjemahkan.

0 Response to "Tips Menerjemahkan via Google Translate"

Posting Komentar